Bandeng Bakar Juwana

Kemarin waktu saya dan pacar tercinta lewat jakal atas kita melihat sebuah spot makan bernama bandeng bakar juwana. Lumayan penasaran sih, soalnya seingat kita bandeng juwana itu kan bandeng yang enak dari semarang itu dan ngga ada tempat makannya, ini kok bentuknya semacam mini resto gitu ya? Baiklah, niat untuk nyoba besoknya (alias hari ini) karena kemarin kita mau kunjungan keluarga.

Bandeng bakar juwana terletak di jalan kaliurang km 8.3, sekitar seberang PLN dan ada di barat jalan. Spotnya lumayan luas dan ada lesehannya juga. Menunya hanya ada bandeng tapi pengolahannya lumayan variatif. Malam itu saya memesan bandeng crispy dan pacar memesan bandeng bakar, tak lupa masing-masing memesan seporsi nasi putih. Untuk minumannya saya memesan jeruk anget dan pacar memesan es carica. Pesanan pacar datang lebih dulu dari saya, udah diwanti-wanti si mbak sih kalo pesanan saya agak lama, tapi ya ngga lama juga cuma sekitar 20 menit kok. Bandeng bakar si pacar disajikan dengan potongan timun dan sayuran lain dan sambel merah mentah. Bandengnya enak dan empuk juga grilled well. Sambelnya juga enak dan rasa pedesnya mantep kata si pacar. Berikutnya bandeng crispy saya datang, rupanya untuk bandeng crispy ini terdiri dari 2 ekor bandeng dan tak lupa potongan timun, sayuran lain, dan sambel merah mateng. Bandeng crispy-nya enak, panirnya pas dan dalam bandengnya juga matengnya pas. Sambel merah mateng saya diembat si pacar dan katanya juga enak, cuma pedesan sambel mentahnya katanya. Masih lapar, kami kemudian beralih ke ronde 2: seporsi bakso bandeng kuah dan 2 porsi tahu bandeng, menggila yah, hahaha. Untuk bakso bandengnya rasanya mirip-mirip tekwan, enak juga kok. Tahu bandeng itu mirip sama tahu bakso, tapi daging baksonya dari bandeng gitu, bisa dimakan sama cabe hijau. Oh iya, untuk jeruk angetnya saya suka banget, manisnya pas dan bukan manis gula, tapi manis si jeruknya. Es carica pacar juga enak, mirip sama mangga cuma lebih lembut. Overall kami puas dan berniat mencoba pepes bandeng dan garang asem bandeng, next time, not tonight, hehe.

Menu yang tersedia:
- bandeng bakar (Rp 10.000)
- bandeng crispy (Rp 10.000)
- bandeng garang asem (Rp 10.000)
- bandeng pepes (Rp 6.000)
- bakso bandeng (Rp 7.000)
- tahu bandeng (Rp 3.000)
- nasi putih (Rp 3.000)
- minuman (Rp 1.500 - Rp 7.500): teh, jeruk, es carica, dll

 bandeng bakar

 bandeng crispy

 nasi putih

 bakso bandeng

 tahu bandeng

 jeruk anget

 es carica

suasana bandeng bakar juwana

















Extra review!!

Setelah mencoba nasi pecel yang oke punya di SGPC madiun, sepasang merpati rakus ini langsung mampir ke bandeng bakar juwana yang cuma beberapa ratus meter di selatan si SGPC madiun. Apa yang kita pesan? Cuma bandeng bakar (Rp 10.000), bandeng pepes (Rp 6.000), 1 nasi putih (Rp 3.000), es carica (Rp 7.500). Eh itu ngga 'cuma' ya? Hehehe. Semuanya enak! Sayangnya bandeng pepesnya diselimuti cabe semua, warna merah menyala gitu, walaupun begitu menurut saya ngga pedes-pedes banget. Pedes sih, tapi ambang pedes saya kan rendah, jadi mungkin buat orang lain ngga gitu pedes. Berhubung bandeng bakarnya udah pernah difoto (di atas), jadi sekarang foto bandeng pepesnya ya.

bandeng bakar (kiri), nasi putih (tengah), dan bandeng pepes (kanan)

bandeng pepes masih berselimut
 
bandeng pepes sudah telanjang
 

Mie Ayam Tunggal Rasa

Mie ayam tunggal rasa adalah salah satu mie ayam yang lumayan beken di jogja, tapi mungkin lebih familiar dengan nama kerennya: mie ayam SD ungaran. Mie ayam ini memang terletak di depan SD ungaran kotabaru, jadi ya sering disebutnya begitu. Ini bukan pertama kalinya saya mengunjungi mie ayam ini, dulu pernah kok, rasanya ya memang lumayan enak tapi menurut saya mirip dengan mie ayam yang suka lewat depan rumah pake gerobak biru, hoho. Kali ini saya pengen mencoba mie ayam dengan mangkok pangsit yang bisa dimakan dan bakso raksasanya, penasaran hehehe. Pagi ini pesanan saya adalah mie ayam porsi jumbo dengan mangkok pangsit dan seporsi bakso raksasa, rakus ya? Terus minumnya es pop ice vanilla blue. Pesanan saya datangnya lumayan cepat dan ooh.. ternyata yang dimaksud dengan 'mangkok' itu adalah 2 buah pangsit goreng melengkung yang dijadikan satu jadi kaya mangkok, tapi buat wadah sebenernya juga pake mangkok biasa kok. Selain 'mangkok' itu pesanan saya terdiri dari seporsi mie ayam jumbo dengan potongan ayam dan sawi yang cukup berlimpah, mangkok kuah sendiri, dan sebuah bakso raksasa yang dibelah jadinya mekar-mekar. Kalo ngga ngerti kata-kata saya harap liat foto saja, hehe. Yaaa.. rasanya lumayan enak dan seperti kata saya tadi mirip dengan mie ayam rumahan. Oh iya, mie ayamnya bisa milih mau yang biasa atau mie hijau, saya sih sukanya mie biasa aja. Untuk cemilan tersedia gorengan (tahu dan bakwan) juga beberapa snack kering. Untuk semua pesanan saya habisnya hanya Rp 13.000, itu sudah terlalu mengenyangkan dan bahkan saya ngga habis karena perut masih rewel gara-gara serangan maag semalam.Mari sehabis ini saya berkunjung ke raminten membeli jamu racik untuk kesehatan diri dan pacar tercinta.

Menu yang tersedia:
- mie ayam sedang (Rp 4.000)
- mie ayam bakso sedang (Rp 5.000)
- mie ayam standar (Rp 5.000)
- mie ayam bakso standar (Rp 6.000)
- mie ayam jumbo (Rp 6.000)
- mie ayam bakso jumbo (Rp 7.000)
- mie ayam mangkok (Rp 7.000)
- bakso raksasa (Rp 5.000)
- minuman (Rp 2.000): teh, jeruk, pop ice, coffeemix, dll


 mie ayam porsi jumbo dengan mangkok pangsit dan seporsi bakso raksasa

 mie ayam dkk sudah dipindah ke mangkok kuah, tinggal 'mangkok' pangsit saja

 mangkok kuah

 es pop ice vanilla blue

 salah satu cemilan: gorengan

suasana mie ayam tunggal rasa

Sate Seturan

Siang ini saya dan pacar tercinta makan siang di sate seturan yang berlokasi di jalan seturan raya no 99. Kami emang sengaja mencari makan yang ada di daerah seturan karena ini juga dalam rangka mampir sebelum berkunjung ke rumah keluarga, ngga boleh dong ngandelin suguhan, hoho. Ya akhirnya pilihan kami jatuh ke sate seturan ini, ini kunjungan pertama walaupun dari dulu udah penasaran sama sate seturan ini. Spotnya lumayan luas dan cukup kental suasana tradisionalnya. Menunya juga lumayan bervariasi dan tentu saja andalannya adalah sate. Saya memesan sate ayam porsi reguler (10 tusuk), sementara si pacar memesan sate ayam porsi paketan (7 tusuk plus seporsi nasi putih) dan sate hati porsi kecil (5 tusuk). Sate di sini penyajiannya ada 3 macam; porsi kecil itu 5 tusuk, porsi paketan itu 7 tusuk plus seporsi nasi putih, dan porsi reguler yang ada 10 tusuk. Satenya juga bisa dibakar aja dan bisa juga digoreng kalau mau. Untuk minumannya saya memesan lemon tea hangat dan pacar memesan aqua botol. Pesanan kami lumayan cepat datangnya. Untuk para sate disajikan bersama potongan cabe hijau dan bawang merah. Kesan pertama saya adalah bumbu satenya cukup unik karena tekstur kacangnya yang masih kasar sehingga lebih terasa, tapi sayangnya setelah dicoba bumbu kacangnya kurang gurih, tapi rasa satenya enak dan empuk. Untuk sate ayam disajikan bersama bumbu kacang dan sate hati disajikan dengan bumbu kecap.

Menu yang tersedia:
- sate (Rp 7.500 - Rp 19.000): sate ayam, sate kambing, sate hati, sate campur, dll
- kambing guling (Rp 22.000)
- gulai kambing (Rp 10.000)
- tengkleng (Rp 11.000)
- tongseng (Rp 10.500 - Rp 14.000): tongseng ayam, tongseng kambing, dll
- nasi goreng (Rp 4.500 - Rp 13.000): nasi goreng polos, nasi goreng ayam, nasi goreng kambing, dll
- minuman (Rp 500 - Rp 6.500): aqua, teh, lemon tea, juice, dll

 sate ayam porsi reguler (10 tusuk)

 sate ayam porsi paketan (7 tusuk)

 sate hati porsi kecil (5 tusuk)

 nasi putih

 
lemon tea hangat dan aqua botol

suasana sate seturan


Timlo Sastro

Ini adalah kuliner terakhir kami di solo, kaya yang udah saya bilang kalo ngga sempet foto semua makanan yang kami coba, langsung lewat jalan tol menuju lambung itu makanan. Timlo sastro aslinya berlokasi di pasar gedhe yang sayangnya hanya buka di pagi hari dan tempatnya juga nyempil dan tentunya ada di area pasar. Nah, yang kami datangi ini adalah cabangnya, berlokasi di jalan dr. wahidin dan terletak di ruko, jadi otomatis lebih bersih dan luas, juga buka sampai sore/malam. Saya memesan seporsi timlo komplit (Rp 14.000) yang memiliki topping potongan sosis solo (semacam risoles telor), ati ampela, telor pindang, dan daging. Si pacar memesan seporsi timlo daging kuah (Rp 12.000) yang tentunya isinya cuma daging saja, tapi dia kemudian memesan seporsi sosis solo kering (Rp 6.000) karena merasa timlonya terlalu sepi, hoho. Untuk minuman saya memesan es beras kencur (Rp 4.000) dan pacar memesan jeruk anget (Rp 3.000). Oh iya, si pacar juga tambah seporsi nasi putih (Rp 3.000), tapi dengan harga timlo itu sebenernya udah termasuk nasi juga yaaa.. Rasa timlonya cukup enak dan segar, mungkin biar lebih mantap bisa minta jeruk nipis ke masnya ya, soalnya di meja ngga disediakan. Oh iya, minuman lupa difotoooo!

 timlo komplit

 timlo daging kuah

 sosis solo kering

nasi putih

Nasi Liwet Wongso Lemu

Watch out people, perhatikan labelnya, ini bukan jogja culinary, tapi solo culinary yaa. Mulai sekarang blog ini bakal menerapkan label kuliner buat tiap kota, siapa tau penulisnya pulang kampung ato melancong ke manaaa gitu, kan bisa tetep nulis, hehe. Kemarin saya dan pacar wisata singkat ke solo, yah tujuannya sih buat wisata kuliner dan berburu batik (cuma pacar yang dapet, hiks). Sebenernya jelajah kuliner kami lumayan banyak, tapi ngga semuanya sempet difoto, sayang ya? Macem gudeg ceker yang mantep itu masuk perut aja tanpa difoto, huhu. Yah kuliner pertama kami adalah nasi liwet wongso lemu yang terletak di jalan teuku umar, keprabon. Begitu masuk ke jalan teuku umar kami bingung, lho kok ini kanan-kiri jalan semua penuh sama 'nasi liwet wongso lemu'. Mana yang asli?? Ternyata kata si tukang parkir sama aja kok semuanya, kakak-adek gitu, buset, berapa bersaudara yah? Ya pokoknya saya, pacar, dan seorang temen masuk ke salah satu warung dan langsung memesan nasi liwet. Si pacar memesan nasi liwet dengan paha bawah ayam, saya memesan nasi liwet dengan ayam suwir dan tahu, sedangkan temen memesan nasi liwet dengan ayam suwir. Untuk minumnya mereka berdua pada mesen teh sementara saya memesan wedang ronde. Untuk pesanan saya harga nasi liwet dengan ayam suwir dan tahu itu Rp 9.000 dan wedang rondenya Rp 5.000. Untuk pesanan si pacar kayanya Rp 16.000 deh, kalo temen lupa harganya, haha. Yang menarik di sini ada segerombolan ibu-ibu sinden yang ngamen, lengkap dandanannya pake kebaya, sanggul ban vespa, plus make up lenong!

 nasi liwet + ayam suwir + tahu

wedang ronde

Depot Nikmat I Cak H. Djauhari

Yeah, namanya panjang yah? Tapi mungkin banyak yang lebih kenal tempat ini dengan nama sate concat, karena menu andalannya adalah sate dan lokasinya ada di selatan terminal condong catur. Malam setelah saya dan pacar ke house of raminten, ternyata dia belum kenyang juga dan mengajak makan ke sate concat ini. Tapi si pacar aja yang makan, saya ngga sama sekali karena tumben-tumbenan ini perut sedikit manusiawi, hoho. Si pacar memesan seporsi sate ayam dengan bumbu kecap saja (ngga pake bumbu kacang), seporsi nasi putih, dan jeruk anget. Pacarku makan dengan lahap karena memang itu satenya enak kok, saya juga suka biasanya, tapi malem itu so full banget deh. Di saat pacar makan saya lumayan tergoda sama aroma soto sulung tapi thank god masih bisa mawas diri, hehe. 

Menu yang tersedia:
- sate (Rp 10.000 - Rp 15.000): ayam, kambing,  ati, uritan, campur
- soto (Rp 6.000 - Rp 7.000): sulung, telor, daging
- nasi/lontong (Rp 2.000)
- minuman (Rp 2.000): teh, jeruk


 sate ayam bumbu kecap

 nasi putih

 jeruk anget

gerobak depot nikmat I cak h. djauhari

House of Raminten

Sudah hampir 4 tahun menghuni jogja baru kali ini saya dan pacar berkunjung ke raminten. Raminten ini berlokasi di jalan f.m. noto no 7 kotabaru dan merupakan hibrida resto dan cafe dengan konsep menu dan harga angkringan (asikkk!). Untuk suasana dan atmosfer yang tradisional raminten memang juara, mulai dari konsep tempatnya, aroma dupa yang ada di mana-mana, keseluruhan menu, sampai para pelayan yang cukup eksotis dengan nuansa batik dan krincingan di kaki, jadi kalo pelayan dateng kita pasti tau. Raminten ini buka 24 jam dan tempatnya juga cukup luas (ada 3 lantai). Malam itu saya dan pacar mendapat tempat di lantai 2 dan kami berlesehan ria. Mungkin karena sangat banyaknya tamu malam itu kami harus menunggu cukup lama sebelum bisa order, dan akhirnya saat order tiba kami memesan bubur ayam, bakso sapi, jamu racik, dan beras kencur anget. Untuk pembayaran langsung dilunasi saat pemesanan yaa.. Makanannya sendiri datang lumayan cepat dan woww, bubur ayamnya besar banget porsinya cuy, kira-kira 2-3x porsi normal bubur ayam biasanya. Toppingnya sendiri lumayan banyak dan kuahnya cukup kental dan rasanya gurih dan enaknya unik. Awalnya sih ini bubur pesenan si pacar, tapi begitu mencium aroma santan si pacar langsung minta tukeran sama bakso sapi saya. Bakso sapinya juga enak, baksonya halus dan disajikan dengan potongan tahu dan potongan sawi. Untuk minumannya? Beras kencurnya enak dan kayanya ada semacam royal jelly, rasa jamunya sangat kental terasa. Jamu raciknya? Sangat pahit! Hahaha, kasian si pacar!

Menu yang tersedia:
- sego kucing (Rp 1.000 - Rp 5.000): single, double, triple
- mie (Rp 5.000 - Rp 11.000): sosis, kornet, bakso
- sego goreng (Rp 8.000 - Rp 12.000): telor, ayam, abon special
- bakso (Rp 7.000 - Rp 9.000): uleg, sapi
- pepes (Rp 3.000 - Rp 5.000): ikan tuna lombok ijo, tahu lombok ijo
- pisang bakar (Rp 7.000 - Rp 8.000): coklat, keju, strawberry
- bubur ayam (Rp 9.000)
- soto raminto (Rp 5.000)
- sate (Rp 2.000 - Rp 4.000): ayam, usus, ampela ati
- minuman (Rp 3.000 - Rp 21.000): teh, kopi, wedang, jamu godog, dll


 bubur ayam

 bakso sapi

 sambel dan kecap

 beras kencur anget

 jamu racik

 buku menu raminten

 ruang tunggu raminten
















Extra review!!

Setelah malam harinya saya dan pacar berburu ke raminten, besok paginya giliran saya mengajak mamih yang penasaran akan house of raminten. Si mamih memesan nasi kucing single, dia udah lama penasaran sama yang namanya nasi kucing, saya juga penasaran, believe me or not saya seumur-umur di jogja belum pernah makan nasi kucing, hoho. Untuk teman si nasi kucing mamih memesan pepes ikan tuna lombok ijo dan dia juga masih nambah kupat tahu (yaoloh, insap mamih!). Saya memesan seporsi soto raminto (tadi malem pengen pesen ini tapi katanya ini menu sarapan, yoweslah) dan nasi putih tentunya. Untuk minuman si mamih pesen es kunir asem dan saya memesan jamu racik karena ingin merasakan penderitaan pacar semalam, haha. Makanannya? Enaaaak! Soto saya segar dan dagingnya empuk juga banyak. Si mama puas akhirnya kesampean makan nasi kucing dan kupat tahunya itu porsinya naujubilah gedenya, kita berdua juga ngga kuat ngabisin, masih sisa 1/2 porsi, hahaha. Es kunir asem si mamih enak dan segar sementara jamu racik saya? Hueeeek, naujubilah paitnyaaaaa! Kapok deh gue. Saat membayar si mama cukup takjub dengan harga yang sangat bersahabat itu, hehe.
nasi kucing single
 
 nasi putih

 soto raminto

 sambel dan kecap


 pepes ikan tuna lombok ijo

 kupat tahu

 jamu racik

 es kunir asem

 pesanan kami (minus kupat tahu yang dateng belakangan)

 mamih terlihat bahagia dikelilingi makanan

suasana house of raminten