Duck King

Akhirnyaaa, kesampean juga keinginan kita buat menyantap menu bebek di duck king. Padahal hari ini sama sekali ngga berencana ke duck king sama sekali, justru pengennya nyicip bakso setan di puncak atau ngewagyu di holycow. Banting setir ke jakarta juga karena si pacar nurutin saya yang pengen holycow tapi kita malah nyasar dan berujung sampai ke PIM (lagi!), kita akhirnya berlabuh ke duck king yang ada di PIM 2. Untungnya kita dateng pas jam tanggung, udah lewat lunch tapi belum dinner, jadinya ngga gitu penuh dan bisa langsung dapet meja tanpa harus waiting list.

Langsung saja kita memesan barbeque kombinasi (Rp 118.000), 2 porsi nasi hainan (Rp 8.500), dan 2 porsi hot ocha (Rp 7.000). Untuk barbeque kombinasi itu terdiri dari daging bebek panggang (yang super enaaaak! kulitnya subhanallah!), daging ayam panggang (tidak menyentuh sama sekali, damn you allergy!), dan daging ubur-ubur (yang kenyal dan super spicy). Untuk pesanan kita ini disediakan bumbu kecap yang enak banget (bahkan buat saya yang ngga terlalu suka kecap) dan sambel kecapnya yang kata pacar pedesnya gokil, tapi nagih (saya? ngga nyentuh sama sekali!). Sampe keringetan tetep aja dia cocol bebeknya di sambel itu.

Nasi hainannya juga enaaak banget, sayangnya ngga terlalu banyak dan bisa ditebak si pacar masih laper. Akhirnya kita memesan lagi seporsi bebek panggang dengan nasi hainan yang ternyata lebih memuaskan dan harganya jauuuuh lebih murah (Rp 38.000). Our next plan kalau kesini adalah pesen aja 4 porsi bebek panggang dengan nasi hainan yang dijamin jatuhnya lebih murah dan lebih nendang.


 barbeque kombinasi

 ubur-ubur

 bebek

ayam
 nasi hainan

bebek panggang dengan nasi hainan

 sambel kecap yang gokil

bumbu kecap

 hot ocha

suasana duck king PIM 2

0 blabs:

Post a Comment