Bu Adi

Pagi jam 06.00 tiba-tiba perut saya sakit sekali, melilit, mau muntah, dan serasa ditonjok-tonjok. Gawat ini, serangan maag mulai datang pagi-pagi sekarang. Akhirnya setelah tidur sebentar lagi (ngga bisa, sakit banget, hiks), cuci muka, dan sikat gigi, saya mengalah sama si lambung rewel dan mencari makanan di sekitar tempat tinggal. Pilihan saya jatuh ke Bu Adi, sebuah warung kecil yang terletak di utara terminal condong catur. Bu Adi menyediakan berbagai macam masakan khas banjarmasin seperti nasi kuning, lontong gulai, dll. Begitu sampai, saya langsung bertanya ke bapak yang jualan, "udah ada apa aja pak?", ternyata pagi tadi sudah ada lontong sayur nangka, nasi kuning, dan nasi uduk. Saya memesan lontong sayur nangka dengan lauk ayam goreng bumbu dan air putih hangat untuk minumnya kemudian duduk di tempat lesehan. Beberapa saat kemudian pesanan saya datang dalam piring dan mangkok yang terpisah-pisah; ada mangkuk potongan lontong, mangkuk sayur nangka, piring kerupuk, dan piring berisi ayam dan kering tempe. Pikiran pertama saya adalah: asiik, porsinya gede dan kayanya enak. Pikiran kedua saya adalah: mati gue, kayanya ayamnya pedes, dikasi kering tempe lagi, apa kabar lambung gueee?! Akhirnya setelah menyisihkan ayam dari bumbunya dan kering tempenya saya mulai makan. Rasa makanannya? Enaaak, dan mengenyangkan juga. Untuk semua makanan itu saya hanya mengeluarkan Rp 8.000, minumannya? Gratisan dong, hehehehe.

sayur nangka
 
 potongan lontong

 ayam goreng bumbu dan kering tempe

 kerupuk

 air putih hangat (gratisan!)


suasana warung bu adi

0 blabs:

Post a Comment